?Merbah | ||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Merbah cerukcuk,
Pycnonotus goiavier dari Bali |
||||||||||
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||
|
||||||||||
Marga | ||||||||||
Spizixos Pycnonotus Andropadus Baeopogon Ixonotus Chlorocichla Thescelocichla Phyllastrephus Bleda Nicator Criniger Alophoixus Setornis Tricholestes Iole Hemixos Hypsipetes Neolestes |
Merbah atau disebut juga cucak-cucakan (familia Pycnonotidae) adalah suku burung pengicau dari Afrika dan Asia
tropis. Burung-burung ini kebanyakan memiliki suara yang merdu dan
nyanyian yang beraneka ragam, kerap kali hutan menjadi ribut oleh
suaranya terutama di pagi dan petang hari. Dalam bahasa Inggris, burung-burung ini dikenal sebagai Bulbuls.
Merbah aslinya dalam bahasa Melayu
merujuk kepada beberapa jenis burung pengicau yang berbulu suram di
semak belukar, termasuk pula jenis-jenis burung pelanduk, tepus, bentet
dan lain-lain. Di sini, untuk kepentingan standardisasi penamaan seperti
yang digunakan LIPI,
merbah digunakan terbatas untuk menyebut burung-burung dari keluarga
Pycnonotidae. Selain disebut merbah, burung-burung dari suku ini
memiliki beberapa sebutan umum yang lain seperti cucak (Jawa); tempuruk, empuruk; tempulu’, empulu’, pampulu, empuloh (aneka bahasa Melayu di Sumatera dan Kalimantan); dan lain-lain.
Berukuran sedang, burung-burung ini biasanya bertubuh sedang agak
ramping, leher pendek, dan ekor agak panjang. Kerap kali bermisai halus.
Sebagian spesiesnya memiliki warna-warni yang cerah: kuning, jingga,
merah, pada dada, perut atau seluruh tubuhnya. Akan tetapi kebanyakan
berwarna suram coklat zaitun, keabu-abuan atau kekuningan, dengan warna
kuning, jingga atau merah di pantatnya. Jantan dan betina berwarna
serupa.
Beberapa dengan warna hitam di kepala, jambul yang dapat digerak-gerakkan, atau janggut putih.
Kebiasaan
Merbah terutama adalah burung pemakan buah-buahan dan serangga.
Di hutan, kebanyakan burung ini senang menjelajah semak belukar dan
hutan yang setengah terbuka, memetik aneka buah kecil-kecil dan memburu
serangga. Meski sebagian lagi lebih senang tinggal di atas pepohonan.
Sering didapati berpasangan atau berkelompok, burung-burung ini
kadang-kadang bercampur dengan jenis yang lain. Ramai bersuara nyaring
saling memanggil.
Merbah membuat sarang di atas pohon atau perdu, berbentuk cawan dari rumput, tangkai daun, atau serpihan daun, bercampur dengan serat-serat yang lain. Telur 2-3 butir.
Ragam Jenis
Di Indonesia terdapat sekitar 27 jenis, terutama terkonsentrasi
penyebarannya di Indonesia bagian barat. Hanya dua spesies yang menyebar
jauh hingga ke Sulawesi Selatan, salah satunya juga didapati di Lombok. Namun keduanya diduga menyebar karena dibawa manusia (feral, burung lepasan yang kemudian berbiak).
Akan tetapi anehnya ada satu jenis anggota suku ini yang menyebar terbatas (endemik) di pulau-pulau sekitar Sulawesi dan Maluku, yakni Brinji emas (Alophoixus (Hypsipetes) affinis).
Bahkan karena hidup di wilayah kepulauan yang terisolir satu sama lain
selama jutaan tahun, spesies ini telah berkembang menjadi sembilan
subspesies yang berbeda.
Beberapa contoh anggota suku merbah ini adalah:
- Cucak rawa (Pycnonotus zeylanicus)
- Cucak kuning (P. melanicterus)
- Cucak kutilang (P. aurigaster)
- Cucak gunung (P bimaculatus)
- Merbah cerukcuk (P. goiavier)
- Merbah belukar (P. plumosus)
- Empuloh janggut (Alophoixus bres)
Bahan Bacaan
- Coates, B.J. and K.D. Bishop. 2000. Panduan lapangan Burung-burung di Kawasan Wallacea. BirdLife IP & Dove Publication. Bogor. ISBN 979-95794-2-2
- King, B., M. Woodcock, and E.C. Dickinson. 1975. A Field Guide to The Birds of South-East Asia. Collins. London. ISBN 0-00-219206-3
- MacKinnon, J. 1993. Panduan lapangan pengenalan Burung-burung di Jawa dan Bali. Gadjah Mada University Press. Jogyakarta. ISBN 979-420-150-2
- MacKinnon, J., K. Phillipps, and B. van Balen. 2000. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. LIPI dan BirdLife IP. Bogor. ISBN 979-579-013-7
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar