Gentoo Penguin, Pygoscelis papua
|
||||||||||||
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||
|
||||||||||||
Modern genera | ||||||||||||
Aptenodytes Eudyptes Eudyptula Megadyptes Pygoscelis Spheniscus |
Penguin atau pinguin (ordo Sphenisciformes, famili Spheniscidae) adalah hewan akuatik jenis burung yang tidak bisa terbang dan secara umum hidup di belahan Bumi selatan.
Spesies dan habitat
Di seluruh dunia terdapat 16 spesies penguin[1] tergantung pada apakah dua spesies Eudyptula
dihitung juga sebagai spesies. Walaupun seluruh jenis penguin awalnya
berasal dari belahan bumi selatan, namun penguin tidak hanya ditemukan
di daerah dingin atau di Antartika saja. Terdapat tiga spesies penguin yang hidup di daerah tropis. Salah satu spesies hidup di Kepulauan Galapagos (Penguin Galapagos) dan biasanya menyeberangi garis khatulistiwa untuk mencari makan.
Ukuran
Spesies penguin terbesar adalah Penguin Kaisar (Aptenodytes forsteri) dengan tinggi mencapai 1,1 meter dan berat 35 kilogram atau lebih.
Spesies penguin terkecil adalah Penguin Peri (Eudyptula Minor)
dengan tinggi sekitar 40 cm dan berat satu kg. Secara umum, penguin
yang berukuran besar lebih dapat mempertahankan suhu tubuhnya sehingga
dapat bertahan di daerah dingin, sementara penguin yang berukuran lebih
kecil biasanya ditemukan di daerah yang lebih hangat bahkan daerah
tropis.
Makanan
Umumnya penguin memakan krill (sejenis kerang), ikan,[1] cumi-cumi dan hewan air lainnya yang tertangkap ketika berenang di laut. Penguin dapat meminum air laut karena kelenjar supraorbital pada tubuhnya menyaring kelebihan garam laut dari aliran darah. Garam ini lalu dikeluarkan dalam bentuk cairan lewat saluran pernapasan penguin.
Tingkah laku penguin
Penguin terlihat tidak takut dengan kehadiran manusia. Mereka akan mendekat pada kelompok peneliti yang sedang mempelajari mereka.
Namun satu bentuk pertengkaran besar antar penguin akan terjadi jika seekor ibu penguin kehilangan anaknya (karena tidak bisa bertahan dalam badai besar atau dimakan oleh hewan pemangsa).
Jika seekor anak hilang, maka ibu penguin akan "mencuri" seekor anak
penguin dari ibu penguin yang lain. Tingkah laku ini menarik perhatian ilmuwan. Menariknya, penguin-penguin betina
lain dalam kelompok penguin tersebut tidak menyukai "pencurian" ini dan
akan menolong dan "membela" ibu penguin yang anaknya dicuri.
Bentuk tubuh
Tubuh penguin sangat sesuai untuk berenang dan hidup di air[1].
Sayapnya merupakan pendayung dan tidak mampu untuk terbang. Di daratan
penguin menggunakan ekor dan sayapnya untuk menjaga keseimbangan ketika
berjalan.
Setiap penguin memiliki warna putih di sebelah dalam tubuhnya dan warna gelap (biasanya hitam) di sebelah luar tubuh. Hal ini berguna untuk kamuflase. Hewan pemangsa seperti singa laut
dari dalam air akan sulit untuk melihat penguin karena perutnya yang
berwarna putih bercampur dengan pantulan permukaan air laut. Sedangkan
permukaan gelap pada punggungnya juga menyamarkan penguin dari pandangan
hewan pemangsa di atas air.
Kemampuan berenang dan menyelam
Penguin mampu berenang dengan kecepatan 6 hingga 12 km/jam bahkan
pernah tercatat hingga 27km/jam. Penguin yang berukuran kecil biasanya
menyelam selama satu hingga dua menit dari permukaan air untuk menangkap
makanan. Penguin yang berukuran lebih besar, yaitu penguin emperor bisa
menyelam lebih dalam hingga 565 meter selama 20 menit.
Berjalan dan meluncur
Untuk menghemat energi, kadang-kadang penguin berjalan dengan kaki pendeknya atau meluncur di salju dengan perutnya.
Kemampuan penginderaan
Penguin memiliki pendengaran yang amat baik. Jika berada di daratan, penguin amat mengandalkan pendengarannya. Mata penguin beradaptasi
untuk penglihatan bawah air dalam mencari makanan dan menghindar dari
pemangsa. Kemampuan daya penciuman penguin hingga saat ini masih belum
banyak diketahui dan membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Jenis kelamin
Untuk melihat jenis kelamin penguin sangat sulit, karena penguin tidak memiliki kelamin eksternal. Akibatnya untuk membedakan jenis kelamin penguin, manusia harus memakai teknik pemeriksaan kromosom/DNA.
Galeri foto
Jenis-jenis penguin
- Penguin Raja, Aptenodytes patagonicus
- Penguin Kaisar, Aptenodytes forsteri
- Penguin Gentoo, Pygoscelis papua
- Penguin Adelie, Pygoscelis adeliae
- Penguin Chinstrap, Pygoscelis antarctica
- Penguin Rockhopper, Eudyptes chrysocome
- Penguin Fiordland, Eudyptes pachyrhynchus
- Penguin Snares, Eudyptes robustus
- Penguin Royal, Eudyptes schlegeli
- Penguin Erect-Crested, Eudyptes sclateri
- Penguin Makaroni, Eudyptes chrysolophus
- Penguin Mata Kuning, Megadyptes antipodes
- Penguin Kecil (Penguin Biru atau Penguin Peri), Eudyptula minorrr
- Penguin White Flippered, Eudyptula albosignata
- Penguin Afrika (Penguin Jackass), Spheniscus demersus
- Penguin Magellanic, Spheniscus magellanicus
- Penguin Humboldt, Spheniscus humboldti
- Penguin Galapagos, Spheniscus mendiculus
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar