Sabtu, 03 Maret 2012

Elang alap jambul



seekor elang alap jambul yang sedang bertengger
seekor elang alap jambul yang sedang bertengger
Status konservasi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Ordo: Falconiformes
Famili: Accipitridae
Genus: Accipiter
Nama binomial
Accipiter trivirgatus
(Temminck, 1824)

 
Elang alap jambul atau dalam nama ilmiahnya adalah Accipiter trivirgatus adalah spesies dari genus Accipiter.
Karateristik dalam burung elang alap jambul adalah :
Berukuran sedang 30-46 cm, Rentang sayap 54-79 cm dan berat tubuh 224-450 gram baik individu Jantan maupun betina. Tubuh gelap dengan jambul yang jelas.
  • Jantan dewasa: tubuh bagian atas coklat abu-abu dengan garis-garis pada sayap dan ekor, tubuh bagan bawah merah karat, dada bercoretan hitam, ada garis tebal hitam melintang pada perut dan paha yang putih. Lehernya putih dengan setrip hitam menurun ke arah tenggorokan dan ada dua setrip kumis.
  • Remaja dan betina : seperti jantan dewasa, tetapi coretan dan garis-garis melintang pada tubuh bagian bawah berwarna coklat serta tubuh bagian atas coklat lebih pucat.
Pada waktu berbiak kadang memperlihatkan gaya terbang yang khas, getaran sayap (bulu putih sisi tubuh terlihat jelas), berselang dengan luncuran pendek dalam lingkaran yang sempit.Makanan burung ini adalah kadal dan burung.Sarangnya terbuat dari tumpukan besar ranting berlapis daun, pada pohon tinggi di hutan.Telurnya berwarna putih kebiruan, berbintik coklat, jumlah telur adalah 2 butir.Berkembang biak bulan Desember-Maret.

Habitat

Selalu tinggal di hutan lebat, baik hutan hijau sepanjang tahun ataupun hutan gugur daun. Ditemukan juga di hutan-hutan sekunder mengunjungi perkebunan teh.Hutan lebat, hutan dataran rendah, perbukitan.Tersebar sampai ketinggian 1.000 m dpl.

Penyebaran

Asia Selatan, Asia tenggara, Sunda Besar, FIlipina. Di Indonesia, penyebarannya terdapat di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali[1].Tidak jarang ditemukan di hutan dataran rendah Sumatera (termasuk Nias) dan Kalimantan (termasuk Kep. Natuna) sampai ketinggian 1000 m. Di Jawa dan Bali dulu tersebar luas di hutan dataran rendah dan perbukitan, tetapi sekarang langka[2].

Makanan

Makanan utamanya adalah Burung, kadal, mamalia kecil, katak, serangga besar. Juga di Asia Tenggara memakan burung punai. Individu berukuran lebih kecil umum memakan kadal, tupai, dan tikus[3].

Kebiasaan

Berburu di tenggeran yang rendah di laut. Selalu tinggal di hutan lebat. Pada waktu berbiak kadang-kadang memperlihatka cara terbang yang khas, yaitu getaran sayap (bulu putih pada sisi tubuhnya terlihat jelas) berselang dengan luncuran pendek dalam lingkaran yang sempit. [4].

 Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar